Thursday, May 14, 2020

Analisa Kelayakan Bisnis/Investasi

Untuk topik kali ini saya akan menjelaskan mengenai Analisa kelayakan bisnis/investasi

Analisa kelayakan bisnis

Pengertian dari analisa kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses.Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan. 

Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu:

a.produk dan jasa
b.industry dan pasar,
c.organisasi dan keuangan.

Rencana bisnis

Merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan.

Payback Period

Payback Period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan.
Para Investor atau Pengusaha sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi yaitu keputusan yang menentukan apakah akan menginvestasikan modalnya ke suatu proyek atau tidak.

Cara Menghitung Payback Period

Payback Period (Periode Pengembalian Modal) dapat dihitung dengan cara membagikan nilai investasi (Cost Of Investment) dengan aliran kas neto yang masuk per tahun (Annual Net Cash Flow).

Rumus Payback Period

Rumus pengembalian aliran kas per tahun jumlahnya tidak sama.

Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 Tahun

n : Tahun terakhir jumlah arus kas belum bisa menutupi modal investasi awal.
a : Jumlah investasi awal.
b : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c : Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus pengembalian aliran kas per tahun jumlahnya sama.

Payback Period = (investasi awal) /(arus kas) x 1 tahun
• Periode pengembalian lebih cepat : layak
• Periode pengembalian lebih lama  : tidak layak
• Bila usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat akan dipilih.

Benefit Cost Ratio
Benefit Cost Ratio merupakan sebuah perbandingan antara semua nilai benefit terhadap semua nilai pengorbanan atau biaya.
Benefit cost of  ratio akan menunjukkan berapa keuntungan berlipat dari biaya yang dikeluarkan. Jika hasil perhitungan benefit cost of rationya lebih dari > 1 maka usaha tersebut dikatakana layak dan dilanjutkan. Dan sebaliknya jika hasil perhitungan benefit cost of rationya kurang dari <1 maka usaha tersebut tidak layak dan perlu ditinjau kembali.

Rumus Benefit Cost Ratio


                                  





Bt= Manfaat (Benefit) pada tahun ke-t
Ct= Biaya (Cost) pada tahun ke-t
i= Discount Factor
t= Umur proyek

Indikator NET B/C Ratio adalah :

–Jika Net B/C < 1 , maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan
–Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan

Kelebihan menggunakan Benefit Cost Ratio

Kelebihan menerapkan Benefit Cost Ratio dalam menganalisa suatu usaha adalah berapa rasio keuntungan yang di dapatkan dapat di ukur karena dapat mengurangi dengan biaya

Kekurangan menggunakan Benefit Cost Ratio

Kekuranganny Benefit Cost Ratioa  adalah proses penghitungannya lama jarena mengidentifikasi terlebih dulu semua biaya.

NPV (Net Present Value)

NPV merupakan sebuah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang akan masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang akan keluar pada periode waktu tertentu.
Net Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada sebuah proyek, aset ataupun investasi yang berdasarkan pada arus kas yang akan masuk karna diharapkan pada masa depan dan arus kas yang akan keluar akan disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal.

Rumus NPV

Net Present Value merupakan sebuah rumus yang digunakan untuk menentukan suatu nilai sekarang dari investasi dengan jumlah diskon dari semua arus kas yang diterima dari proyek.

NPV = ( C1 / 1 + r ) + ( C2 / ( 1 + r )2 ) + ( C3 / (  1 + r )3 ) + … + ( Ct / ( 1 + r )t ) – C0

Keterangan :

NPV = Net Present Value ( dalam rupiah )
Ct = Arus kas per tahun pada periode t
C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 ( dalam rupiah )
r = Suku bunga atau discount rate ( dalam % )

Pengertian IRR (Internal Rate of Return)

IRR ialah diskonto atau discount rate yang kemudian menjadi  sebuah present value dari suatu aliran kas yang masuk (cash inflow) yaitu sama dengan investasi awal.
IRR dapat  menjadi  sebuah indikator  dari tingkat efisiensi dari suatu investasi. Sebuah proyek atau investasi dapat dilakukan apabila sebuah  laju pengembaliannya (rate of return)  yaitu lebih besar dari laju pengembaliannya apabila melakukan suatu  investasi lain (bunga deposito bank, dan reksadana).

Fungsi dari  IRR
IRR dapat  dipakai dalam menentukan apakah bnr bahwa investasi tersebut dapat  dilaksanakan ataukah  tidak. Karena itu,biasanya dipakai dengan acuan bahwa investasi yang  telah dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum Acceptable Rate of Return (MARR). MARR ialah suatu  laju  dari pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh sebuah  investor.

Rumus IRR
Sebuah  suku bunga IRR akan didapat apabila  NPV = 0 maksutnya suku bunga yang dapat diberikan investasi yang memberikan NPV = 0. Syarat paling utama yaitu ialah IRR > dari  suku bunga MARR nya.
rumus irrUntuk memperoleh suatu  hasil akhir dari  sebuah perhitungan IRR, maka kita harus mencari  terlebih dahulu nilai dari discount rate yang akan  menghasilkan NPV positif. kemudian  kita  cari discount rate yang  akan menghasilkan NPV negatif. 
:






Keterangannya :

IRR = Internal Rate of Return
i1 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV bernilai (+)
i2 = Tingkat Diskonto yang akan  menghasilkan NPV bernilai (-)
NPV1=Net Present Value yaitu bernilai positif
NPV2= Net Present Value yaitu bernilai negatif

IRR memiliki tiga buah  nilai dimana  pada masing-masing nilai tersebut memiliki  makna tersendiri terhadap suatu  kriteria investasi. Berikut ini untuk lebih jelasnya:

IRR < SOCC, maksudnya bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak secara finansial.
IRR = SOCC, maksudnya  suatu usaha atau proyek tersebut berada dalam keadaan break even point.
IRR > SOCC, maksudnya yaitu suatu  usaha atau proyek tersebut layak secara finansial.

Kelebihan IRR

Kelebihan dari metode perhitungan IRR yaitu tidak dipertimbangkan time value of Money. Dengan begitu perhitungan dapat dilakukan lebih tepat dan realistis dibandingkan dengan  menggunakan metode accounting rate of return.

Kekurangan IRR
kekurangan IRR yaitu perlu waktu untuk menghitungnya, termasuk pada  saat cas inflow tidak terdistribusi secara merata Selain itu pada metode ini juga  tidak dapat mengidentifikasi ukuran investasi dalam berbagai proyek yang bersaing dan juga tingkat keuntungannya.


Contoh Perhitungan NPV

Sebuah Perusahaan X ingin membeli sebuah mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya. Diperkirakan untuk harga mesin tersebut adalah Rp. 150 juta dengan mengikuti aturan suku bunga pinjaman yakni sebesar 12% per tahun. Untuk Arus Kas yang masuk pada perusahaan itu diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pada pembelian mesin produksi diatas dapat dilanjutkan?

Penyelesaiannya :

Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)

Jawaban :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai untuk NPVnya adalah Rp. 30,24 juta.

Sekian penjelasan mengenai tugas 9 dengan topik Analisa kelayakan bisnis
Semoga bermanfaat.

Tuesday, May 5, 2020

Manajemen Keuangan artikel tutorial


MANAJEMEN KEUANGAN

Definisi Manajemen Keuangan

Semua orang pasti sangat kenal dengan yang namanya uang,Kita sendiri juga mengerti pastinya bagaimana cara mendapatkan uang. Entah itu dari bekerja ataupun melalui usaha pribadi.

Tapi apakah kita tau cara untuk mengelola uang yang baik? karena tidak semua orang mampu untuk mengelola uangnya dengan baik.Istilah umum yang sering digunakan dalam mengelola uang adalah manajemen keuangan. Tapi sebenarnya, apa sih manajemen keuangan itu?

Manajemen keuangan
adalah menggunakan uang secara efektif agar sasaran dan tujuan yang dituju dapat tercapai. Penting untuk diketahui apa itu manajemen keuangan, karena penerapannya tidak hanya diperuntukan untuk perusahaan atau organisasi, tetapi juga perorangan.

Sumber Dana


Dalam sebuah perusahaan terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas dan utang. Disini saya akan menjelaskan hal tersebut


Pendanaan Ekuitas (Modal Sendiri)

Pendanaan ekuitas itu dapat diperoleh dari tabungan individu, teman, saudara, investor perorangan, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura dan penjualan saham. Pendanaan ekuitas itu juga termasuk ke dalam internal perusahaan karena sumber dana tersebut berasal dari dalam perusahaan. Salah satu contoh dari dana yang di dapat dari perusahaan yaitu Laba ditahan, apa sih laba ditahan itu? Laba ditahan adalah laba bersih perusahaan yang berhasil diperoleh dan digunakan kembali untuk membiayai kebutuhan perusahaan.

Pendanaan dari Hutang (Pinjaman).

Pendanaan dari hutang ini bisa didapatkan perusahaan dari teman atau saudara, investor perorangan, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk aset, bank-bank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura. Kalau pendanaan dari hutang ini juga disebut sebagai dana eksternal perusahaan karena dana itu di dapat dari luar perusahaan yang bersifat pinjaman. Contohnya untuk pendanaan ini ada 2 yaitu dengan modal baru atau dengan berhutang.
Yang dimaksud dengan modal baru itu berarti  menerbitkan saham baru agar mendapatkan modal dari para investor.
Sedangkan jika berhutang itu terdapat 2 pilihan:
Utang jangka pendek yaitu utang yang jatuh tempo pelunasannya kurang dari 1 periode. Contohnya utang kepada supplier bahan baku dan kredit dagang.
Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari 1 periode yang biasanya 5 tahun keatas. Contohnya obligasi dan utang hipotik.

Penggunaan Dana
Biasanya perusahaan menggunakan dananya untuk berinvestasi pada berbagai bentuk aset agar bisa  mendapat kan keuntungan yang besar untuk perusahaan. Tapi juga selain untuk berinvestasi perusahaan juga menggunakan dana yang dimiliki untuk berbagai macam hal seperti:

Membayar Kewajiban (Utang)

Perusahaan harus menggunakan dana yang dipunyai untuk membayar hutang yang akan jatuh tempo. Apalagi hutang jangka panjang yang jika perusahaan tidak mampu untuk melunasi atau membayar hutangnya jika sudah jatuh tempo maka perusahaan itu bisa dinyatakan bangkrut atau pailit.

Membiayai Kegiatan Operasional Perusahaan

Perusahaan dapat mengeluarkan dana untuk kegiatan operasional perusahaan agar dapat berjalan dengan lancar. Karena jika sampai tidak dilakukan, perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas dan kerugian bagi perusahaan.

Investasi atau Pengembangan Usaha

Perusahaan dapat menginvestasikan dana yang mereka punya untuk membangun gedung baru, perluasan usaha, membeli sarana dan prasarana yang baru. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat terus mengembangkan usaha yang mereka punya dengan tujuan utamanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari hasil investasi tersebut.

Cash Flow

Cash flow itu artinya sejumlah uang kas yang keluar dan masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan.Tapi kalau bahasa gampangnya adalah jika kita sedang menghitung penerimaan dan juga pengeluaran uang yang sudah kita lakukan nah itu yang disebut dengan Cash Flow.

Ada juga yang disebut dengan manajemen cash flow yang berarti suatu proses dalam monitoring, analisa, dan mengolah aliran kas dari suatu bisnis atau aktivitas pekerjaan.

Ada berbagai cara agar kita dapat mengatur cash flow yaitu.

Budgeting

Buatlah anggaran pengeluaran bulanan dan harus disiplin dalam mengeluarkan uang.Kita juga harus tahu pengeluaran primer yang sifatnya rutin, sekunder (investasi) dan tersier (entertainment).

Pisahkan rekening tabungan/investasi dan rekening pengeluaran

Tujuan kita melakukan ini untuk menentukan batas pengeluaran yang bisa kita lakukan tanpa harus menggunakan dana yang seharusnya kita gunakan untuk berinvestasi.

Ubah Alur Kas

Kita perlu mengubah alur arus kas kita jika sebelumnya itu alurnya di mulai dari Pendapatan - setelah itu kita gunakan untuk  Pengeluaran - baru yang terakhir kita  Tabungan/Investasi menurut saya itu kurang tepat karena seharusnya itu dari pendapatan - kita gunakan untuk membayar zakat - setelah itu kita tabung/investasi dan baru yang terakhir kita gunakan untuk pengeluaran kita.

Disiplin

Disiplin melakukan hal yang sudah dijelaskan di atas

Di dalam perusahaan terdapat kondisi yang terkait dengan modal kerja versus kondisi dari cash flow perusahaan yang perlu kita ketahui yaitu:

Modal Kerja Positif, Cash Flow juga positif

Itu artinya  kondisi keuangan perusahaan yang ideal,karena sudah mempunyai kecukupan modal serta kemampuan menghasilkan pendapatan yang solid. Jika dalam kondisi ini maka memungkinkan jika perusahaan untuk melakukan ekspansi.

Modal Kerja Positif, Cash Flow Negatif

Itu artinya Perusahaan masih punya modal kerja yang memadai dan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Tapi harus tetap berhati – hati karena cash flow negatif akan menggerus kas perusahaan dan ini kedepannya bisa berpotensi membuat modal kerja menjadi negatif. Jika tidak ada langkah strategis dari manajemen untuk mengatasi hal ini, maka akan mengancam kelangsungan usaha dari perusahaan.

Modal Kerja Negatif, Cash Flow Negatif

Perusahaan yang berada pada kondisi seperti ini seharusnya sudah memberitahukan kepada para investornya. Bahwa perusahaan harus cepat mendapat dana segar dan manajemen harus melakukan evaluasi.Bila diperlukan juga dapat melakukan restrukturisasi perusahaan.Yang berarti pada tahap ini perlu meningkatkan efektivitas penagihan piutang, pengurangan biaya, penundaan pembayaran hutang, dan jika perlu negosiasi ke vendor untuk mendapatkan harga yang lebih baik.

Modal Kerja Negatif dan Cash Flow Positif                                                                             Umumnya sih perusahaan dalam kondisi seperti ini,berarti perusahaan tersebut baru saja berhasil membalikkan kondisi keuangannya.Cash flow positif akan menjadi sumber energi untuk operasional perusahaan.Jadi yang perlu dilakukan selanjutnya adalah bagaimana perusahaan memiliki strategi untuk bisa menutupi modal kerja yang negative dengan cash flow positif yang dimiliki.


Menurut saya untuk mengoptimalkan Cash flow perusahaan, maka pihak perusahaan dapat bekerja sama dengan pihak professional yang dapat memberikan saran terkait Cash flow perusahaan. Dengan bekerja sama dengan professional, tentu saja pemilik perusahaan akan terbantu dan tidak salah jalan dalam melakukan pengambilan keputusan perusahaan.









MY BUSINESS

Hayyy guys kembali lagi di blog kesayangan umat manusia nih, hehhe. Jadi guys kali ini aku akan bahas tentang satu pilihan ide bisnis ak...